
SEAGames 26th : 'It's under control'
Posted on 11 Nov 2011|5 comments
PALEMBANG, Indonesia - Southeast Asian Games organisers admitted frustration Friday with the bad publicity swirling around the competition but vowed it would be a success despite a litany of problems. With the main opening ceremony in the South Sumatran city of Palembang just hours away, the 26th ...Read more

Mendiagnosis Dan Mengevaluasi Tekanan Darah Rendah
Posted on 20 Jan 2011|0 comments
Pada beberapa individu-individu, terutama yang relatif sehat, gejala-gejala dari kelemahan, kepeningan, dan pingsan menaikan kecurigaan dari tekanan darah rendah. Pada yang lain-lain, kejadian seringkali dihubungkan dengan tekanan darah rendah, contohnya serangan jantung telah terjadi untuk menyeba...Read more

Yogyakarta kembali dipadati wisatawan
Posted on 04 Jan 2011|0 comments
Kota Yogyakarta dipadati wisatawan domestik dan asing pada liburan Tahun Baru, Minggu (2/1/2011). Wisatawan memenuhi berbagai obyek wisata, seperti Malioboro, Alun-alun Utara, Keraton Yogyakarta, dan Kebun Binatang Gembira Loka. Kondisi ini seakan menjadi titik balik pariwisata Yogyakarta setel...Read more

Carrie Underwood Raih Artist of the Yea
Posted on 08 Dec 2010|0 comments
Los Angeles: Penyanyi country dan penulis lagu Carrie Underwood dikabarkan telah mendominasi ajang penghargaan musik country American Country Awards (ACAs) 2010 yang digelar di Los Angeles, AS, dengan memborong 5 piala penghargaan termasuk Artist of The Year, seperti dilansir Washington Post, R...Read more

Objek Wisata Gunung Bromo belum Aman
Posted on 08 Dec 2010|0 comments
MESKI status Gunung Bromo (2.329 mdpl) saat ini telah menurun dari Awas (level IV) menjadi Siaga (level III), namun objek wisata ikon Jatim itu masih belum aman bagi wisatawan. Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Nova Elina, Selasa (7/12), mengatakan, pihaknya belum bisa membuka ob...Read more
What's New Here?Subscribe to RSS feed
Nasi Tumpang Gandhok Solo
Nasi tumpang populer di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, mulai dari Solo, Sragen, Klaten, Kediri, dan Nganjuk. Di DIY, nasi tumpang tak terlalu populer. Tak banyak penjualnya.
Salah satunya di warung makan ”Gandhok Solo” di Jalan Raya Tajem-Ngemplak, Sleman, tepatnya beberapa ratus meter utara Pasar Tajem. Sesuai namanya, warung makan kecil di antara sawah itu menjual berbagai masakan khas Solo.
Sepintas, nasi tumpang mirip nasi pecel. Bedanya, sayuran rebus pada nasi tumpang disiram kuah berbahan dasar santan dan tempe busuk. Di ”Gandhok Solo”, rasa kuah cenderung gurih dan diramu bumbu kencur, serai, daun salam, daun jeruk, bawang merah, dan bawang putih.
Ditambah lauk rempeyek rebon (udang kecil yang kering) dan telur mata sapi, membuat nasi tumpang hangat di Gandhok Solo makin sedap.
Asli Solo
Pemilik ”Gandhok Solo”, Ch Heny Triharwati (40), mengatakan, nasi tumpang buatannya mempertahankan versi asli Solo: rasa cenderung gurih plus kulit sapi (krecek) dan tahu. Ini beda dengan masakan lain yang menjadi manis saat ada di Yogya.
Masakan dipertahankan gurih agar nasi tumpang itu menjadi obat rindu bagi orang-orang Jawa Tengah yang kebetulan tengah berada di Yogya. ”Banyak orang asal Klaten, Solo, dan Sragen datang ke sini. Mereka bilang rasanya pas,” kata Heny, yang berasal dari Tawangsari, Sukoharjo, Surakarta, Jateng.
Heny memasak sambal tumpang dua hari sekali. Sekali memasak, ia butuh 25 kg tempe, campuran antara tempe biasa dan busuk. Khusus tempe busuk, perempuan dua putra itu membusukkan sendiri di rumahnya untuk menghasilkan rasa sempurna. ”Biasanya tempe umur 4-5 hari yang paling enak digunakan. Kalau tidak pas, rasanya pahit. Kalau beli sudah busuk sering kali rasanya pahit dan aroma tidak enak,” katanya.
Nasi tumpang di warung itu laku 10-15 porsi dalam sehari. Memang, nasi tumpang bukan masakan paling favorit di warung itu. Nasi timlo lebih laku, 20-30 porsi seharinya. Namun, setiap hari ada saja orang yang menanyakan masakan semangit itu.
Selain kedua masakan itu, Gandhok Solo mempunyai menu es dawet dan cao. Kedua minuman itu segar dan legit karena tetes tebu sebagai pemanis. ”Tetes tebu khusus saya datangkan dari Solo. Di Yogyakarta tidak ada yang jual,” kata Heny.
Saat erupsi Merapi, warung yang berjarak 22 km dari puncak Merapi itu tutup dua pekan. Selain ditinggal mengungsi, warung itu jadi tempat pengungsian. Baru dua hari ini kembali dibuka.Usai Merapi reda, nasi tumpang segera mengobati kerinduan.

No comments: